Dulu semasa mengerjakan skripsi, aku bekerja part-time di sebuah rumah makan yang letaknya tak jauh dari kampus. Yah, itung-itung melatih kemandirian dan cari tambahan uang buat ngeprint dan jajan. Aku bekerja tak sendiri, ada rekanku yang juga masih mahasiswa. Kadang aku dan temanku ini, sebut saja Murni, bertukar shift di siang atau malam hari.
Banyak suka dukanya bekerja sebagai pramusaji di rumah makan. Anyway, ternyata banyak juga mahasiswa di Jogja yang kuliah sambil bekerja buat mencukupi kebutuhan hidup. Kebanyakan dari mereka sih anak perantauan atau tak tinggal serumah dengan orang tua. Bahkan bisa dikatakan hampir sebagian besar teman kosku kuliah sambil bekerja menjelang masa akhir studi.
Sekarang aku akan menceritakan sisi positifnya bekerja di rumah makan. Aku gak perlu beli makanan di luar sebab makan sudah ditanggung. Udah gitu kalau pulang kerja dibawain makanan/jajan buat dimakan di kos. Otomatis ini akan menghemat pengeluaran aku untuk jatah makan. Berikutnya, aku belajar sisi entrerenurship dari mengelola usaha rumah makan yang tergolong sederhana. Aku praktik langsung dan tau pengeluaran/pemasukan harian usaha rumah makan, serta kebutuhannya apa saja (misal list belanja harian), aku pun bisa belajar masak dari sini. Satu lagi, dari bekerja di rumah makan, aku tak mau menjadi orang yang menyisakan makanan. Aku juga menjadi pribadi yang sangat menghargai mereka yang berprofesi sebagai pramusaji di restoran, hotel, warung atau apapun.
Dukanya bekerja sebagai pramusaji. Sangat melelahkan pemirsah. Apalagi pas lagi ramai-ramainya pengunjung. Kaki bisa tremor karena bolak-balik melayani pelanggan. Jam-jam ramai itu biasanya menjelang waktu makan siang. Selain itu, pas ada event kampus atau penerimaan mahasiswa baru, ramainya luar bisa. Jujur hayati kewalahan kadang.
Saking padatnya pengunjung dan harus bekerja cepat. Aku jadi gampang banget berkeringat. Efeknya adalah bau badanku juga tak enak. Huhuhu pengen nangis. Aku mencoba deodorant roll on, tapi malah ketiku jadi lengket dan gerah. Maksud hati ingin mengatasi bau badan menyengat akibat keringat berlebih, lengan baju malah sering basah. Ujung-ujungnya keringatku baunya semakin menjadi-jadi. Malah tak karuan. Bikin burket pula. Nangis kuadrat ini mah.
Semenjak itu aku tak pakai deodorant roll-on lagi. Aku sudah coba dari 2 merek yang berbeda dan keduanya tak cocok di aku. Sepertinya aku tim yang tak cocok pakai deodorant pemirsah. Kamu punya pengalaman serupa gak sih kayak aku. Kepo deh aku tuh. Coba cerita di kolom komentar.
Itu dulu. Dulu banget ketika aku belum mengenal dan mencoba body odorizer spray. Wah apaan tuh, Arinta? Body odorizer spray merupakan solusi terbaik pengganti deodorant yang memiliki fungsi menghilangkan bau badan akibat keringat berlebih dengan cara disemprot (spray) di tubuh. Nah, body odorizer spray yang pertama kali dan saat ini sudah aku coba adalah DEOREX.
Jelang akhir tahun lalu aku benar-benar keracunan mutual twitter karena DEOREX bolak-balik muncul di timeline. Deorex lagi. Deorex lagi. Deorex juga sering dibicarain di base beauty yang ada di twitter. Banyak yang sudah mencoba lalu merekomendasikannya.
Aku jadi kepo kan? Emang beneran sebagus dan seampuh itu buat mengatasi bau badan akibat keringat berlebih?
Berbeda dengan deodorant, Deorex selain membantu mengatasi permasalahan bau badan, dia juga dirancang untuk membunuh bakteri, kuman, dan jamur penyebab bau badan. Deorex juga memiliki kemampuan memberikan proteksi tubuh terhadap bau hingga 72 jam alias 3 hari. Mantulita gak tuh? Jadi sekarang kamu udah tau kan bedanya deodorant dan body odorizer spray Deorex?
Kelebihan Deorex,
1. Deorex mampu Membunuh mikroba (bakteri, kuman, dan jamur) penyebab bau badan.
2. Deorex memberikan Perlindungan/proteksi hingga 72 jam.
3. Deorex tidak menyumbat pori-pori sehingga kulit bisa bernafas
4. Dapat digunakan di berbagai area sekiranya bau dan butuh proteksi seperti leher, kaki, punggung. Tidak hanya ketiak saja.
5. Deorex tidak meninggalkan noda pada baju yang kita kenakan.
6. Deorex tidak mengandung bubuk/bedak yang menyebabkan burket.
7. Dorex tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
8. Deorex tidak menyebabkan iritasi.
9. Deorex lebih ekonomis karena seminggu cukup diaplikasikan 2 hingga 3 kali seminggu atau sesuai kebutuhan.
10. Desain kemasan Deorex sangat ergonomis.
11. Menurut aku dia sangat travel friendly dan mudah dimasukkan ke dalam pouch atau tas kecil.
Apakah Deorex sudah memiliki izin BPOM? Tentu saja sudah! Deorex juga sudah mendapatkan sertifikat halal dari MUI lho. Deorex juga menjadi Official Body Care partner dari Indonesian Basketball Leage (IBL).
Deorex saat memiliki 2 varian. Pertama varian Deorex non-fragrance (packaging berwarna biru) dan Deorex Masking Fragrance-Musk (packaging berwarna ungu).
Sekarang mari kita review, bedah, dan coba si biru dan si ungu Deorex ini.
Packaging
Sudah aku jelaskan sebelumnya bahwasanya kemasan Deorex sangatlah ergonomis. Dia nyaman banget digenggam dan travel friendly. Cantik dan elegan pokoknyalah. Oh iya aku suka desain kemasan Deorex yang baru ini, baik box maupun botolnya lebih eye-catching! Semua orang pasti sependapat sama aku. Informasinya juga tertera jelas di situ. Dikatakan ergonomis karena kemasannya gampang disimpan, mudah dibawa kemana-mana, serta estetis. Desain kemasan yang baru pokoknya juara deh di aku.
Deorex dikemas dalam botol doff dengan aplikasi berupa sprayer di bagian kepala botol. Kepala botol dilengkapi tutup dengan warna bening/transparan. Satu botol berukuran 60 ml sehingga sangat mudah dijejalkan di dalam pouch, tas mungil, atau saku ransel.
Ingredients
1. Komposisi kandungan dari Deorex Non-Fragrance
Purified Water, Aluminium Chlorohydrate, Propylen Glycol, PEG-40 Hydrogenated Castor oil, Farnesol, Menthol, Menthyl Lactate, Phenoxyethanol, Methylparaben, Ethylparaben, Propylparaben, Butylparaben.
2. Komposisi kandungan dari Deorex Masking Fragrance – Musk
Purified Water, Aluminium Chlorohydrate, Propylen Glycol, PEG-40 Hydrogenated Castor oil, Farnesol, Menthol, Ethanol, Fragrance, Farnesol, Menthol, Menthyl Lactate, Caprylyl Glycol, Tetrasodium EDTA, Phenoxyethanol.
Terdapat fragrance, Menthol, Ethanol, Phenoxyethanol, Caprylyl Glycol, Tetrasodium EDTA pada Deorex Fragrance Musk, sedangkan untuk yang Non-Fragrance tidak ada. Tetrasodium EDTA ini memiliki fungsi membuat wangi menjadi tahan lama, menjaga stabilitas produk ketika terpapar udara, serta mencegah mikroba tumbuh dan berkembang. Adapun Caprylyl Glycol berfungsi menjaga kelembaban serta meningkatkan aktivitas antimikroba.
Cara/Petunjuk Penggunaan
Gunakan (semprot) Deorex di bagian tubuh yang bermasalah (misal ketiak, leher, atau telapak kaki) pada malam hari dengan jarak kurang lebih 10 cm. Namun, terlebih dahulu pastikan area tersebut sudah bersih dan kering. Diamkan sejenak hingga cairan dari Deorex mengering. Catatan: jangan semprotkan pada bagian kulit yang terkena luka/iritasi.
Deorex aman digunakan untuk anak-anak mulai usia 7 tahun ke atas. Bisa juga untuk busui, dengan catatan: dibersihkan atau mandi terlebih dahulu sebelum menyusui untuk menghindari larutan terbawa oleh keringat saat menyusui.
Bagi kamu yang masih pemula, kamu wajib gunakan Deorex rutin selama sebulan penuh. Setiap malam menjelang tidur atau di pagi hari sebelum menjalankan aktivitas. Untuk penggunaan selanjutnya, tinggal aplikasikan 2-3 kali saja dalam seminggu. Per hari, kalau aku cukup 2 hingga 3 kali spray.
Tekstur
Deorex memiliki tekstur watery dan bening kayak air mineral. Meskipun teksturnya cair, dia gak bikin baju terkesan basah setelah diaplikasikan. Deorex mudah meresap ke tubuh atau pakaian yang kita kenakan.
Scent
Sudah jelas perbedaannya, Deorex Non-Fragrance tidak memiliki wangi khusus. Sebenarnya ada aromanya yang sekilas tercium dan itu berasal komposisi ingredient di dalamnnya. Bukan karena tambahan fragrance. Sedangkan Deorex Masking Fragrance Musk, tercium aroma musky yang soft, bikin nyaman dan rileks, serta terkesan seperti memakai parfum mewah. Aroma musky ini mengingatkanku pada mas-mas KKN yang sampai sekarang aku tidak tahu namanya. Tapi baunya melekat dan memorable di otak hingga detik ini.
Review atau experience dari aku
Aku sudah menggunakan Deorex lebih dari 2 minggu. Aku suka keduanya, baik Deorex Non-Fragrance dan Deorex Fragrance Musk. Favorit aku Deorex Fragrance Musk. Apakah karena mengingatkanku pada mas-mas KKN itu ya hahaha.
Bagaimana pengaplikasian Deorex Non-Fragrance dan Fragrance Musk? Jadi, bagi kamu yang ingin menggunakan parfum favorit, kamu cukup pakai Deorex Non-Fragrance. Gak bakalan tabrakan karena tidak tercium aroma atau aroma dari Deorex Non-Fragrance ini sifatnya netral. Bau badan dan tubuhmu terkunci sekaligus terproteksi oleh Deorex, sedangkan parfum yang kamu gunakan membuat wangi tubuhmu semakin fresh. Aku gunakan Deorex Non-Fragrance jika ingin pergi ke luar kota atau hangout bareng teman.
Untuk Deorex Fragrance Musk bisa digunakan jika sedang tak ingin mengenakan parfum karena sudah terdapat aroma musky yang terkesan elegan dan mewah. Satsetsatset tinggal semprot, beres kan? Aku kalau lagi mager pakai parfum dan ingin ke Indomaret atau pergi ke mana gitu yang lokasinya gak terlalu jauh dari rumah, cukup pakai si ungu Fragrance Musk ini.
Ternyata bukan hanya aku saja yang memfavoritkan Deorex Fragrance Musk, mutualku banyak juga suka wanginya. Dari segi packaging (seperti yang sudah aku singgung di awal) sudah syanteek dan gak malu-maluin buat di bawa traveling, berolahraga, atau sunmori.
Pernah aku pakai Deorex di hari Sabtu di malam hari. Esok harinya (Minggu), aku mandi agak siangan karena mager dan ingin rebahan sambil nonton film. Eh gak bau acem dong badanku seharian menggabut itu. Sehabis mandi aku aplikasiin Deorex lagi untu proteksi ekstra. Ternyata pas hari senin, tubuhkan masih segar tercium aroma Deorex dong. Emang ada bau badan dikit, tapi tertutup aroma Deorex. Setelah mandi dan menjelang beraktivitas, aku aplikasikan kembali Deorex ke badan.
Berkat Deorex aku gak perlu lagi pakai deodorant roll on yang bikin ketiku basah dan meninggalkan noda di baju. Tidak ada reaksi negatif apapun saat aku menggunakan Deorex.
Aku agak menyesal kenapa gak kenal Deorex dari dulu di saat-saat aku menyelesaikan studi, huh. Tapi setidaknya aku mendapat pencerahan atas masalah hidupku berupa bau badan akibat keringat berlebih. Deorex formulanya sangat keren. Sangat ajaib. Kalau habis bakalan repurchase nih huhuhu.
Siapa yang perlu menggunakan Deorex? Siapapun kamu yang menjalankan aktivitas harian. Deorex sangat direkomendasikan untuk orang yang bekerja di lapangan, pelajar/mahasiswa, atlet, dan setiap orang yang membutuhkan proteksi lebih terhadap bau badan dan keringat menyengat.
Di mana membeli Deorex, Arinta?
Kamu bisa dapatkan Deorex di Apotik Centuri, Guardian, KKV, Boots, Apotik K24. Juga di marketplace Shopee, Lazada, dan Tokopedia. Selengkapnya cekidot
https://linktr.ee/modiva.
Di tempatku gak ada Apotik Centuri, KKV, dan Boots. Adanya Guardian dan K24 tapi cukup jauh lokasinya. Berharap Deorex bisa melebarkan sayap hingga bisa mejeng di rak-rak supermarket atau minimarket di pelosok Indonesia. So, ketika aku kehabisan Deorex, bisa cus langsung ke Indomaret gak pake lama.
Eh, kamu sudah coba Deorex belum?
Wah menarik nih Deorex
BalasHapusJadi ingat punya teman zaman sekolah ,kita sungkan tegur masalah bb nya. Nah ini solusi gampang deh urusan bb ya
BalasHapusWah boleh juga nih. Aku tuh suka sensi ama deodorant pasaran. Bikin keti itam pula. Jadi tertarik nyobain deorex nih
BalasHapusSaya gak pernah nih pakai deodorant, karena ya itu seringkali gak cocok. Gak punya masalah bau badan sih, tapi sekali-sekali tuh butuh, apalagi kalau lagi banyak aktivitas luar dan tempatnya gerah. Deorex bisa jadi solusinya nih
BalasHapusAahh...ini cocok banget buat anakku.
BalasHapusSmeoga dengan menggunakan Deorex, bau badan gak lagi bikin gak pede dan bisa bikin happy beraktivitas dimanapun.
wah bener banget kalo deodorant itu cocok-cocokan
BalasHapusaku pernah ketemu yang ga pas di tubuh aku. widih malah ga hilang bau badan
mau coba deh deorex, auto cek shopee
deorex kayanya cocok buat yg aktif keluar rumah ni. Boleh juga kak rekomendasinya
BalasHapusWah aku termasuk orang yang gampang banget keringetan, dan sepertinya deorex ini juga cocok banget nih buat diriku. Walaupun udah pake deodorant juga masih gak mempan, baunya masih terasa kalau semisal tuh keringet udah keluar hha.. Jadi gak pede banget kan kalau misal deket sama orang orang..
BalasHapusbeberapa waktu terakhir aku emang lagi ngeker deorex ini untuk adikku. Karena dia punya masalah bau badan yang cukup lumayanlaaah
BalasHapusKalau punya keringat berlebih memang kudu pandai mensiasati ya. Apalagi udah ketemu nih sama yang cocok. Bisa jadi rekomendasi juga
BalasHapusDeodorant ini ninggalin noda kuning di baju gak sih? Susah cari deodorant bagus, kayanya harus coba ini
BalasHapus