Bule mencicipi jamu yang disajikan di salah satu stan di dekat Pasar Beringharjo. Dokumentasi pribadi |
“What is this?” Salah satu dari dua turis asal Eropa menanyakan apa nama minuman yang dipamerkan di salah satu stan festival kuliner yang berlokasi di Malioboro, Yogyakarta.
“This is jamu, Sir, our local beverage. Please try this.” Kata sang penjual seraya menyodorkan tester jamu.
“Hmmm… the taste is very delicious. I want to buy this. How much it cost?” Ujar sang bule.
“It is free, Sir. Bring these bottles for you and your partner.” Balas sang penjual jamu. Sang penjual juga bertutur bagaimana cara meracik jamu tersebut dengan rempah-rempah yang ada hingga menjadi minuman herbal nan menyehatkan. Setelah puas bertanya-tanya, sepasang bule tersebut meninggalkan keramaian seraya mengucapkan terima kasih atas 2 botol jamu gratisnya.
Semakin siang pengunjung memadati area Pasar Beringharjo yang terletak di Malioboro tempat festival berlangsung. Festival tersebut memperkenalkan jamu dan kuliner lokal kepada wisatawan yang berkunjung di kawasan Malioboro. Jejamuan dan aneka kuliner yang ditawarkan di festival ini ada yang gratis, ada pula yang berbayar. Festival tersebut diadakan menjelang akhir tahun 2019, sebelum pandemi Covid19 merebak.
Di stan lain saya menemui Biyung Yayuk. Biyung Yayuk bercerita kepada saya bahwa beliau memproduksi jamu secara harian. Biyung Yayuk menjelaskan bahwa sekarang ini beliau mempromosikan jamunya via kanal digital dan media sosial seperti instagram. Biyung Yayuk menambahkan bahwa sinergi dengan berbagai pihak turut membantu memperkenalkan bisnisnya ini kepada khalayak luas.
Di era pandemi seperti sekarang ini, banyak bisnis tradisional dan UMKM telak terpukul. Menaati protokol kesehatan, orang-orang lebih memilih membeli sesuatu secara daring. Mau tidak mau bisnis tradisional dan UMKM harus bergerak dan berbenah, terutama dengan strategi marketingnya. Digital itu kenyataan, beralih ke platform digital tentu menjadi sebuah keniscayaan. Sinergi atau kolaborasi dengan berbagai pihak merupakan kunci sektor mikro untuk terus bertahan, berdaya, dan berkembang di era serbadigital.
Memahami pentingnya ekosistem dalam memperkuat sektor mikro baik secara daring meupun luring, Adira Finance yang merupakan perusahaan pembiayaan kendaraan, elektronik, dan kredit multiguna menghadirkan Festival Pasar Rakyat (FPR) 2020 dengan tajuk “Bangkit Bersama Sahabat.” Adira Finance menganggap entitas bisnis tradisional dan UMKM adalah sahabat. Sebagai sahabat, Adira Finance mengajak sektor mikro untuk terus bertumbuh, berdaya, sekaligus berkembang di era digital. Festival Pasar Rakyat Adira Finance ini mendorong ruang publik yang kreatif. Adira Finance meyakini bahwasanya pasar rakyat menjadi etalase kekayaan sebuah daerah, serta kamus hidup kuliner Indonesia, sehingga memberikan karakter pada sebuah kota, dan menjadi destinasi wisata yang unik. Kita bisa lihat serunya Festival Pasar Rakyat (FPR) Adira Finance chapter Yogyakarta di Pasar Beringharjo, Kranggan, Prawirotaman, Karang Waru, dan Pasar Demangan.
Tagar #BangkitBersamaSahabat terus digemakan. Ada misi besar yang diemban Adira Finance yakni bagaimana meningkatkan literasi digital sekaligus mengedukasi pedagang mengenai pentingnya menjaga kesehatan melalui penerapan protokol kesehatan di lingkungan pasar. Bagi-bagi masker gratis pun sudah dijalankan. Total 50 ribu masker di 30 pasar yang tersebar di 6 kota besar : Jakarta, Tangerang Selatan, Cirebon, Yogyakarta, Aceh, dan Makassar. Dengan pedagang memakai masker, membuat pengunjung merasa aman berbelanja.
FPR. Dokumentasi Adira Finance |
Meskipun keseharian berkelindan di Pasar, melalui Festival Pasar Rakyat ini Adira Finance mengajak para pedagang untuk berdaptasi dengan teknologi dan memanfaatkan platform digital guna meningkatkan volume penjualan, memperluas jangkauan pembeli dan bertahan di era pandemi.
Digitalisasi di pasar diberikan melalui program edukasi, pelatihan dan pendampingan, contohnya webinar “Ayo Berdagang Secara Online” Kan enak ya kalau serbadaring, pembeli tak perlu jauh-jauh datang ke pasar. Melalui platform digital pembeli bisa memesan aneka kebutuhan langsung via aplikasi chat, media sosial, ataupun website. Pembeli tenang, pedagang senang.
FPR. Dokumentasi Adira Finance |
Digitalisasi bisnis mampu menjangkau hingga lintas daerah, lintas benua lho. Siapa sangka nantinya produk kreatif dari Festival Pasar Rakyat diminati orang asing.
"I'm interested in this leather puppet souvenirs, would you sent those souvenirs to Australia next month?"
“The herbal drink which you call as jamu tastes good, would you send it to Germany?”
Siapa tahu kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar