Covid 19 atau Coronavirus menjadi hot issue di awal tahun 2020. Bagaimana tidak? Awalnya yang saya santai-santai saja jika bepergian ke tempat umum, sekarang jadi agak-agak was-was. Apalagi jika berkunjung ke pusat keramaian seperti mall, bisokop, tempat wisata, kampus, dan sebagainya. Awalnya saya juga tidak terlalu menanggapinya serius. Saya pikir Covid 19 seperti flu babi, menular sih tapi tidak ganas-ganas amat. Ternyata dugaan saya salah. Di China, per tanggal 10 Maret 2020, Covid 19 telah menelan lebih dari 3.000 korban jiwa (meninggal). Di Italia korban yang meninggal sebanyak 1.797 jiwa. Beberapa negara memutuskan untuk mengisolasi negaranya dari dunia luar untuk menekan persebaran Covid 19 agar tidak memakan korban lagi. Saya berharap di Indonesia tidak memakan korban hingga sebanyak itu....
Kenali lebih dekat dulu yuk apa itu Coronavirus atau yang kita kenal sebagai Covid 19.
Pada dasarnya virus terbagi-bagi dalam beberapa golongan. Nah, berdasarkan asam nukleat, virus terbagi menjadi 2 jenis, virus ber-RNA dan virus ber-DNA. Itulah yang membedakan virus dengan makhluk hidup lainnya, sebab setiap jenis mahkluk hidup yang ada di bumi memiliki 2 jenis asam nukleat yakni DNA dan RNA. Sedangkan virus, bertipe RNA atau DNA saja. Cobtoh virus dengan DNA yakni herpes simplex yang menginfeksi mulut dan alat kelamin. Adapun virus ber-RNA, contohnya HIV, virus hepatitis A dan C, dan coronavirus.
Virus DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) materi genetiknya berupa asam nukleat berbentuk rantai ganda berpilin. Virus RNA (Ribonucleic Acid ), materi genetiknya berupa rantai tunggal atau ganda tidak berpilin. Dibandingkan virus DNA, virus RNA memiliki struktur yang tidak stabil sehingga mudah bermutasi. Coronavirus yang asal mulanya dari hewan, setelah menginfeksi manusia bisa bermutasi yang berbeda dari awalnya.
Diduga awal virus ini berasal dari hewan yang diperjualbelikan di Wuhan Wet Market. Hewan-hewan yang tak umum dikonsumsi manusia dijual di pasar ini, seperti buaya, biawak, kelelawar, dan sebagainya. Apalagi kelelawar dikenal sebagai agen pembawa penyakit dan berbagai patogen.
Gejala-gejala infeksi Coronavirus dari hari ke hari
1. Hari pertama hingga ketiga, timbul gejala seperti masuk angin, sakit tenggorokan ringan, dan tidak demam, masih bisa melakukan aktivitas normal.
2. Hari keempat, mulai sakit tenggorokan mulai kerasa, suara serak, suhu badan di kisaran 36,5 derajat celsius, mulai sakit kepala ringan, diare ringan, kurang nafsu makan.
3. Hari kelima, suara serak semakin menjadi-jadi, suhu tubuh meningkat, tubuh mulai kelelahan dan nyeri di persendian.
4. Hari keenam, suhu tubuh di kisaran 37 derajat celsius, batuk kering atau batuk berlendir, sakit tenggorokan yang disertai kesulitan berbicara atau menelan, kelelahan, mual, sesekali muntah, kesulitan bernapas, hingga diare.
5. Hari ketujuh, demam tubuh antara 37,4 hingga 37,8 derajat celsius, pusing di kepala dan sesak napas semakin menjadi-jadi, batuk berdahak lebih banyak, diare terus, muntah.
6. Hari kedelapan, demam dengan suhu tubuh di kisaran 38 derajat celsius, batuk terus menerus, nyeri sendi, sakit punggung, nyeri di kepala.
7. Hari kesembilan, gejala-gejala di hari sebelumnya tidak berubah malah semakin parah, kesulitan bernapas (Sumber infografis dompet duafa)
Saya mendapatkan gejala yang hampir sama pada sumber yang lain disertai perawatan hingga sembuh di rumah sakit. Silakan lihat infografis berikut.
Penyebaran Covid 19, jangan panik, tetapi tetap berhati-hati dan Jaga kesehatan
Penyebaran virus Covid 19 tidak melalui udara, tetapi melalui droplet. Apa itu droplet? Droplet merupakan cairan yang keluar dari tubuh kita dalam bentuk bersin. dahak, ingus. Maka penting sekali saat bersih atau batuk kita menutup tangan ke arah mulut dan hidung, jauhi keramaian saat bersin, atau paling ideal ya menggunakan masker. Droplet ini bisa terbang sejauh 1,8 meter lho. Makanya, jaga jarak dengan orang lain agar tidak tertular adalah sikap yang bijak.
Pada benda mati, virus Covid 19 bisa bertahan dalam kurun waktu dari 5 hingga 9 hari. Setelah menginfeksi makluk hidup, virus ini menyerang sistem imunitas tubuh. Jika sistem imunnya baik, maka tubuh akan berupaya membentuk antibody untuk menyerang si patogen. Makanya tubuh menjadi deman, batuk, nyeri, dan sebagainya. Itu artinya sedang terjadi 'baku hantam" atau peperangan di dalam tubuh antara sistem imun dan patogennya.
Karena ditularkan melalui droplet, ada baiknya kita wajib mencuci tangan setiap selesai melakukan aktivitas, menggunakan hand sanitizer, dan masker wajah (jika bepergian). Imun tubuh yang baik dibentuk jika raga sehat, makanya mengonsumsi makanan bernutrisi, vitamin, dan melakukan aktivita olahraga sangat dianjurkan.
Apa yang perlu saya lakukan jika saya memiliki gejala covid 19? Tenang. Jangan panik. Kamu bisa mengkarantina dirimu sendiri dan sebisa mungkin meminimalisir kontak dengan luar. Gunakan masker saat beraktivitas di psuat keramaian, seperti tempat kerja. Kamu perlu ke rumah sakit yang menjadi sumber rujukan yang ada penanganan Covid 19 untuk mengetahui apakah kamu benar-benar terpapar Covid 19 atau hanya terinfeksi flu biasa.
Di Jogja, rumah sakit yang memiliki fasilitas pemeriksaan terkait Covid 19 bisa melalui RS. Panembahan Senopati di Bantul dan RSUP Sardjito. Untuk rumah sakit lainnya bisa dilihat di link berikut ini : Daftar Rujukan Rumah Sakit Terkait Covid 19. Jika ingin informasi lebih lanjut silakan hubungi hotline virus corona sebagai berikut. Semoga informasi ini bisa memberi manfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar