"Gak semua narkoba berbahaya, Ferguso. Nih lu cobain yang ini deh. Entar pikiran lu lebih tenang. Lebih adem..."
Jangan tertipu gaes kalau ada teman yang berkata demikian. Yang datang dan baik-baikin kamu saat ada maunya. MLM dong. Bukan! Lebih tepatnya pengedar narkoba. Waspadai orang-orang dengan modus operandi seperti ini.
Mitos 1. Ada narkoba yang berbaha ada yang tidak...
Faktanya, semua narkoba berbahaya gaes!
Mitos 2. Narkoba bisa membantu melupakan masalahmu...
Faktanya, itu hanya efek sementara, justru ketika kamu mulai mengonsumsi narkoba masalah lain akan muncul. Selesaikan masalahmu. Berdamailah dengan pikiranmu. Terimalah hal-hal itu apa adanya. Bukan malah melarikan diri ke obat-obatan terlarang atau miras. Pelan namun pasti hal-hal itu akan merusak organ tubuh dan sel sarafmu. Apalagi kalau kamu lagi kere, kamu sakaw dan butuh pil-pil setan itu, mau tak mau kamu bisa menghalalkan segala cara untuk menghilangkan efek adiksimu. Termasuk membunuh atau mencuri. Catat itu gaes!
Mitos 3. Penggunaan narkoba hanya melukai penggunanya saja.
Faktanya, pengguna narkoba bisa mempengaruhi keluarga dan lingkungan sekitar.
Ada yang mau nambahin lagi gaes?
Mitos-mitos tentang narkoba dibabat habis oleh AKBP. Siti Alfiah, S. Psi, kepala BNN Kabupaten Sleman. Dalam sharing session "Bersatu, Bersama, dan Bergerak Perang Melawan Penyalahgunan Narkoba" tersebut, Ibu Siti Aliyah tidak hanya memaparkan tentang mitos-mitosnya saja, tetapi juga modus operandi serta efek-efek mengerikan akibat mengonsumsi narkoba dalam jangka panjang.
Fakta lain yang saya dapatkan sepanjang sesi diskusi tersebut yakni bahwasanya bisnis narkoba menghasilkan perputaran uang yang besar, kartel narkoba sangat mengerikan, modus operandi peredaran narkoba juga berubah-ubah, masih rendahnya niat penyaahguna dan pengonsumsi untuk pulih, narkoba juga beredar di lapas-lapas, dan tentunya yang menggiriskan hati adalah peredarannya sudah merambah ke desa-desa, konsumennya tidak hanya mahasiswa, tetapi juga pelajar belia usia SD.
Pada tahun 2015, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba mencapai 2,2% dari penduduk Indonesia atau sekitar 4,098 juta jiwa (kurun usia 10-54 tahun). Sepanjang tahun 2016 BNN telah mengungkap 21 kasus dari 30 tersangka dan melakukan penyitaan aset senilai Rp. 261. 863.413.345. Angka yang tidak kecil, Ferguso.
Baru-baru ini, 4 terpidana kasus penyelundupan 1,6 ton narkoba jenis sabu di Perairan Anambas, Kepulauan Riau, terancam hukuman mati. Bayangkan 1,6 ton gaes. Berapa duit itu dan berapa jiwa yang bakalan rusak/melayang jika terpapar olehnya.
Adapun prevalensi penyalahgunaan narkoba di DIY mengalami penurunan dari peringkat 8 di tahun 2015 menjadi peringkat 31 di tahun 2017. Akan tetapi, DIY peringkat 1 dalam kategori penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar. Grafik di bawah ini menjelaskan lebih detail mengenai angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di tahun 2016.
Dari tadi ngomongin narkoba mulu, anyway ada yang belum tahu narkoba singkatan dari apa? Yups narkoba kepanjangan dari Narkotika, Psikotropik, dan Obat Berbahaya lainnya. Oleh karena itu narkoba digolongkan menjadi 3 bagian, Narkotika, Psikotropika
Penyalahgunaan narkoba memiliki berbagai efek. Beberapa di antaranya yakni : distorsi pikiran, halusinasi, sistem eror pada indera, memacu kerja organ dan tubuh, dan lain sebagainya. Untuk menghindari dari aparat kepolisian dan BNN, para pengedar memanipulasi kemasan narkoba sehingga mampu meloloskan diri dari pemeriksaan di bandara atau pelabuhan. Tapi tidak semudah itu Ferguso, sepandai-pandainya tupai meloncat pasti akan jatuh juga. Sudah banyak kasus-kasus penyelundupan narkoba di balik kemasan kue brownies yang yummi, paket Alquran, headset, yang berhasil diungkap aparat.
Ada satu cerita yang membuat saya miris ketika 2 wanita (tante dan keponakannya) tertangkap petugas di bandara karena membawa narkoba. Dua wanita ini tidak tahu menahu bahwa di dalam koper yang mereka bawa telah dijejalkan narkoba. Pelakunya tak lain tak bukan adalah suami dari salah satu wanita tersebut (sang tante). Si suami adalah warganegara berkebangsaan Nigeria yang menikahi wanita Indonesia dan memanfaatkan wanita tersebut sebagai kurir untuk bisnis haramnya. Cerita ini berdasarkan penuturan langsung dari Bu Alfiah.
Bu Alfiah meminta kita untuk waspada berbagai modus rekruitmen oleh bandar narkoba semisal diajak menikah, dijadikan kurir, ditipu, dijebak, diancam, diajak jalan-jalan gratis, dititipi paket oleh teman, meminjam nomor rekening bank untuk mentransfer sejumlah uang, diajak menjadi TKW/TKI di luar negeri dan masih banyak lagi. Modus operandinya emang banyak dan suka berubah-ubah.
Kita juga perlu mewaspadai pada perubahan perilaku pengguna narkoba. Perubahan itu meiputi perubahan fisik, sikap, dan perilaku. Tanda perubahan sikap bisa dilihat dari pemilihan jenis pakaian berlengan panjang dan berkacamata hitam dengan sikap temperamental dan mudah tersinggung. Perubahan fisik bisa dilihat dari badannya yang kian kurus, gagap, kurang konsentrasi, sayu, mata merah, telapak tangan berkeringat dingin, dan bau tubuh menguarkan aroma spesifik.
Barangkali kegiatan di atas mampu mencegah peredaran narkoba di desa-desa.
Saya berterima kasih kepada BNN, telah memberikan kesempatan dan sharing session mengenai narkoba, bahaya, dan penyalahgunaanya. Saya jadi lebih waspada terhadap lingkungan dan gejala-gejala penyalahgunaan oleh teman sendiri.
Apakah narkoba tidak penting sama sekali? Tidak. tidak demikian. Di dunia medis beberapa jenis narkoba sangat berguna sekali. Apalagi untuk operasi, melahirkan, dan sunat misalnya. Bayangkan gaes kamu cabut gigi tanpa dikasih obat pemati rasa, pasti ngilu dan menderita. Begitulah kira-kira. Jadi narkoba jenis tertentu memang dimanfaatkan oleh kalangan medis dan tentunya sudah berijin. Obat jenis ini tidak dijual bebas di apotek gaes. Hanya dokter atau pihak rumah sakit yang boleh memanfaatkannya untuk kemaslahatan pasien.
Semoga kita semakin cerdas ya gaes untuk mengenali narkoba, bahaya, dan risiko penyalahgunanya.
Sampai jumpa di lain kesempatan!
Semangat menulis kak
BalasHapusSetuju.. Harus hati2 dg peredaran gelap narkoba ini...
BalasHapus